logo design

Senin, 02 September 2013

Mahasiswa ITS: Cerdas Tidak Cukup, Harus Kreatif !

Dies ITS ke-53
Sudah lama kata kreatif menjadi bagian dari motto ITS. Pada masa tahun 1990-an, ketika ITS belum memiliki motto resminya, mahasiswa membumikan motto berbunyi: cerdas ulet kreatif. Maaf, Jika disingkat akan sangat terkesan nakal dan kasar: cuk.
Belakangan pimpinan ITS mengubah motto agar akronimnya terdengar lebih pantas. Sejak tahun 2000-an, motto resmi ITS ialah cerdas amanah kreatif. Populer dengan singkatan cak.
Asyiknya, lagi-lagi mahasiswa memplesetkan motto ITS, yaitu: cerdas amanah kreatif eksis prestatif, disingkat menjadi CAKEP.  Walau kataprestatif sesungguhnya tidak ada di dalam kamus bahasa dan menyalahi aturan pembentukan kata (kata prestasi diambil dari kataprestige yang memiliki kata sifat prestigious, bukan ‘prestative’ ), harus diakui bahwa ITS CAKEP terdengar sangat cakep.
Dari sisi perkembangan motto, terlihat ITS mempertahankan sifat kreatif sebagai pelengkap sifat cerdas. Pesannya jelas: Kita harus terus kreatif. Kita harus selalu memiliki daya cipta. Itu yang membedakan mahasiswa dan alumni ITS dari mahasiswa dan alumni perguruan tinggi lain.
Kini, dalam memaknai perjalanan 53 tahun berdirinya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (1960-2013), ITS menetapkan tema Kreatif Etos Unggul. Sekali lagi, kata kreatif ditempatkan di depan. Slogan tema ulang tahun ITS tersebut tentu selaras dengan motto ITS CAK. Pesannya: cerdas saja tidak cukup. Anda harus kreatif. Pertanyaannya, mengapa harus kreatif?
Makna Kreatif
Kata kreatif diadopsi dari Bahasa Inggris, creative. Akar katanya diambil dari Bahasa Latin, creō, yang bermakna mencipta, membuat. Namun, kata kreatif yang kita kenal sekarang berbeda dengan katacreō. Sebab creō merupakan predikat dari Tuhan yang menciptakan dunia, membuat semesta. Dalam perspektif bahasa Latin lama, kata creō tidak dapat disandang oleh manusia.
Menariknya, makna kata kreatif yang kita kenal sekarang sama persis dengan makna kata ingenumdalam bahasa Latin. Ingenum berarti kemampuan istimewa yang dimiliki manusia tertentu untuk menciptakan atau membuat sesuatu.
Ingenum adalah akar kata dari engine yang bermakna hasil ciptaan atau desain manusia,  atau kita kenal sekarang sebagai mesin. Ingenum juga akar kata dari genius, yang bermakna sifat khusus yang hanya dimiliki orang tertentu untuk memahami atau melakukan sesuatu.
Ingenum adalah akar kata dari ingeniare, yang artinya merangkai alat. Dari sinilah lahir kata insinyur, yang bermakna orang yang memiliki akal tajam dan imajinasi untuk menciptakan, merancang, membuat, menggunakan, dan merawat. Sejak Abad Pencerahan di Barat, kata creativity digunakan dalam alam bahasa Inggris dengan makna konsep imajinasi manusia yang jenius.
Dalam bahasa yang sederhana, kreatif ialah tanda-tanda sifat jenius yang dimiliki oleh manusia. Itu sebabnya mengapa cerdas saja tidak cukup. Anda harus kreatif.
Mahasiswa Kreatif
Dalam lingkungan ITS, kreativitas mahasiswa diasah melalui pendidikan berbasis laboratorium (lab-based education). Di ITS, kreativitas mahasiswa didampingi dosen yang berdedikasi. Ada beberapa contoh.
Pertama, Tim Sapu Angin ITS mampu mempersembahkan pencapaian tingkat dunia karena kreativitas mahasiswa disalurkan berbasiskan riset sesuai bidang keilmuan, didampingi oleh pakar pengembangan energi dan otomotif, M. Nur Yuniarto.
Kedua, Tim Maritim Challenge mampu berjaya di lomba kapal internasional karena imajinasi mahasiswa diarahkan berbasis riset yang didampingi pakar sekaligus arsitek perkapalan, Prof. Daniel M. Rosyid.
Ketiga, reputasi tim-tim robot ITS yang menjadi juara Kontes Robot Indonesia dan dunia karena dibimbing oleh dosen-dosen yang merupakan pakar robotika terbaik di bidangnya.
Selain itu, banyak contoh kegemilangan lain. Tahun 2013 ini lebih dari 500 proposal hasil kreativitas mahasiswa didanai oleh Dikti dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, terbanyak se-Indonesia, berkat didampingi oleh banyak dosen ITS yang pakar di bidangnya.
Itu belum dihitung tradisi juara lain, seperti mahasiswa Teknik Sipil yang menjadi juara nasional lomba beton, mahasiswa Teknik Informatika menjadi juara dalam ajang Gemastik, Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota menjadi juara dalam lomba nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dan lain-lain. Sekarang prestasi ITS sudah terlalu banyak untuk dituliskan.
Di bidang kesenian, tiga tahun belakangan paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITS bisa menjadi juara di Korea Selatan, Italia, dan Spanyol karena kreativitas mahasiswa diasah dengan bimbingan Bambang Soemardiono, mantan Ketua Jurusan Arsitektur ITS yang memiliki kecintaan mendalam pada seni tarik suara.
Itu semuanya membuktikan bahwa untuk menjadi juara nasional dan internasional, cerdas saja tidak cukup. Anda harus kreatif. Sangat kreatif.
Ditulis oleh: Relawan untuk 53 tahun ITS Kreatif Etos Unggul (1960-2013) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar