logo design

Selasa, 27 Agustus 2013

About Sapu Angin ITS



Super Irit, Mobil Sapu Angin Buatan Mahasiswa ITS
January 14, 2010 by ria
its.ac.id





Pernah mendengar mobil Sapu Angin? Dari namanya kita pasti bisa menebak asal mobil tersebut, Indonesia. Yah, mobil ini memang buatan Indonesia, tepatnya dari Surabaya. Adalah mahasiswa ITS yang berhasil membuat mobil dengan tenaga 1 liter untuk 1000 km.

Mobil berbahan bakar gasoline ini merupakan mobil hemat energi dan ramah lingkungan. Pertama kali, mobil Sapu Angin tersebut diuji coba di sirkuit Ken Park, Kenjeran.

Rektor ITS, Prof Priyo Subropo mengatakan, mobil Sapu Angin ini akan menjadi ikon ITS dan merupakan salah satu bentuk jawaban ITS terhadap permasalahan energi global. Mobil ini akan diikutsertakan dalam kompetisi internasional Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010 di Malaysia.

”Saya harap ITS menjadi juara, harus bisa menjadi yang terbaik bukan saja di Indonesia tapi juga di Asia,” ujar Probo.

Pada SEM 2010 ini Tim Mesin ITS akan berlomba pada dua kategori, Sapu Angin I dan II. Sapu Angin I akan diikutsertakan dalam kategori futuristic protptype, sedangkan Sapu Angin II pada kategori Urban Concept Vehicle. Saat ini, Sapu Angin II masih dalam tahap perancangan.

“Untuk Sapu Angin II kami mempunyai target satu liter bensin untuk 300 km,” ujar Wioko Yudhantara, salah satu anggota Tim Mesin ITS I. Dia juga menjelaskan, Sapu Angin I didesain untuk kapasitas satu orang, sedangkan Sapu Angin II rencananya untuk kapasitas dua atau tiga penumpang.

Tim Mesin ITS ini terbentuk sejak Agustus 2009. Sebanyak 14 mahasiswa Teknik Mesin ITS bergabung di dalamnya. Wioko mengungkapkan, ada tiga aspek utama yang diperhatikan dalam pembuatan mobil ini, yaitu berat kendaraan, efisiensi engine, dan aerodinamika.

Mengapa diberi nama Sapu Angin? Menurut mereka, nama Sapu Angin ini diambil dari ajian Sunan Kalijaga. Konon, ajian tersebut merupakan ajian Sunan Kalijaga untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Nama Sapu Angin sekaligus menunjukkan bahwa mobil ini benar-benar asli Indonesia.

Mobil Sapu Angin sendiri dikerjakan dalam waktu tujuh bulan. Untuk pengerjaannya, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 150 juta untuk masing-masing mobil.

Kegembiraan juga disampaikan oleh Darwin Silalahi, Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia. Menurutnya, kemajuan telah dicapai ITS dalam pengerjaan mobil prototype Sapu Angin I.

"Saya berharap tim dari UI, ITB, dan UGM akan menyusul melakukan running test,” ujarnya.

Meski Tim Mesin ITS baru pertama kali mengikuti ajang SEM, namun mereka optimis bisa memenangkan kompetisi ini. Partisipasi mahasiswa ITS ini juga bagian dari upaya untuk memberikan solusi bagi permasalahan energi dunia. ”Kami berharap mobil ini dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata agar dapat mengharumkan nama ITS di kancah internasional tentunya,” papar Wioko. [Ria]

Rabu, 07 Agustus 2013

Mimpi, Arus Kehidupanku

Tak seharusnya aku menemuimu
Tak lagi mudah bagiku melupakanmu
Sekeras batu karang pikiran tentangmu
Mengusik malam yang harusnya menjadi indah
Indahnya bintang, indahnya cahaya rembulan, indahnya perasaan yang terabaikan
“Terabaikan waktu”

Hanya kepastian yang meyakinkan
Terlalu besar lubang kehidupan yang kau beri
Aku hanya sebagian kecil manusia yang terlupakan, terabaikan
Namun aku memiliki potensi hidup tuk membalik mimpi
Mimpi buruk kalian, mimpi burukku, mimpi semua orang
“Orang-orang kecil”


"Belajarlah hidup dari kehidupan orang kecil"

Senin, 05 Agustus 2013

Hati, Serpihan Luka Abadi (Fiksi)

Bahagia, memang bahagia yang kurasakan saat pertama kali kita bertemu, saat pertama menggandeng tanganmu kala hujan dimalam hari turun mengguyur pergantian tahun baru, kau peluk erat ragaku yang menggigil kedinginan. Betapa indahnya bila aku menjadi yang pertama untukmu, tak pernahkah kau berpikir sedikitpun tentang keteguhan perasaan, terombang-ambing menempatkan hal yang paling indah tepat pada sasaran.

Mungkin kau bertanya-tanya, penasaran akan apa tujuanku. Semenjak hadirnya luka pertama yang kau ciptakan atas masa lalumu (Parking Area, Tunjungan Plaza), persepsi pola pikirku mulai terancam tak sedikitpun bening, hingga akhirnya terealisasi kata “Akan kuhapus hal itu dengan perlakuan yang sama”. Itu hal pertama yang paling bodoh kulakukan, tak kuasa aku mengalir mengikuti arusmu. Hal kedua yang mungkin bisa kuungkapkan dengan kata “Luka Abadi”, namun tak seabadi yang kamu pikir, hal ini bukan lagi kesalahan masa lalumu. Kau lakukan hal yang sama dengan luka pertama bahkan lebih menakutkan, perasaan, hati, berkecamuk didalam air laut sedalam-dalamnya, ingin meraih nafas namun disesakkan oleh air, air lukamu. Disini aku mulai tak berdaya lagi, dengan tangisanmu, kau memohon meminta untuk kembali. Hal bodoh apa yang kau lakukan ? (kesenanganmu ?) aku kira bukan, itu semua hanya kamu yang tahu. Namun persepsiku berkata kau sungguh menikmati hal bodoh itu dengan sembarang orang. Aku masih ingat hal yang paling bodoh kau katakan “aku terima kamu selingkuh”. Sebegitu mudahnya kah kau terima bila perlakuan itu benar-benar kulakukan ? (jawabannya tidak). Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak berhubungan denganmu hanya untuk mengambil nafas segar. Bukan berarti mencari yang lain, perasaan ini tertancap sangat dalam untukmu, aku terbelenggu.

Wanita lain, yang kau anggap sebagai penggantimu, itu salah. Aku hanya merefresh pikiranku kembali pada jalan yang benar, karena tak ada satupun teman yang mau diajak keluar berdua. Aku cerita tentang semua masalahku, sebagai posisi kamu korban. Mungkin ini sedikit membuatmu memalukan, dia mendukungku untuk kembali padamu, dia mengubah persepsiku, karena dia juga pernah mengalami hal sepertimu dan satu hal dari dia “tak mengubah sahabat jadi cinta”. Sesaat aku berpikir, terlalu banyak maunya sebagai teman (memanfaatkan). Diberi sekali lama-lama melonjak. Mungkin ini membuatmu bingung, tapi ini kebenarannya. Disisi lain kau mendengar ucapannya yang kau anggap sebagai sahabat yang mengerti segalanya seperti Tuhan yang selalu ada disampingmu. Tidak ada kemutlakan apapun yang mampu membenarkan, karena hanya aku, dia, dan yang benar-benar Tuhan (mengetahui).

Saat kau percaya ucapannya (sahabatmu), dan dengan sedikit rangkaian candaan berkas pesanku dengannya (wanita lain). Hal itu yang akan menghancurkanmu, apa masih pantas kau sebut sahabat ? (kemungkinan iya), karena satu hal yang membuatmu terikat, rasa percayamu yang salah. Dibalik itu semua dengan mudahnya kau menempatkan perasaan kepada lelaki lain,  bagiku (wanita macam apa ini). Sekali lagi aku masih ingat betul perkataan kasarmu saat kau menganggapku selingkuh, “mungkin kalo kamu cewek p***k kali ya”. Mungkin hal itu harusnya kembali pada dirimu sendiri bila kau menyadarinya. Terlalu dekat, menyentuhkan, kau yang mendekati (masalah utama), beredar foto berdua namun tak hanya satu lelaki yang kulihat, mungkin dua.

Hal yang paling memberatkanku, mengapa kau begitu mudahnya melakukan, mendekatkan, memulai dengan lelaki lain saat aku tak benar-benar melepasmu, karena dengan melepasmu aku tahu sifatmu yang sebenar-benarnya, kamu terlalu lemah untuk hidup sendiri, kamu bukan pemerhati lingkungan, kamu tak peduli dengan harga dirimu saat kehilangan arah. Untuk yang terakhir kalinya aku takut berpura-pura melepasmu lagi, aku takut kau kehilangan arah yang akan semakin membuat aku sakit.

Baru-baru ini aku memikirkan satu persepsi yang sempurna, “aku akan mempertahankanmu, bila melepasmu, apa aku tahu orang baru yang akan membahagiakanku benar-benar tulus ?, memiliki masa lalu yang bening ?, dan apakah nantinya tidak akan memberi luka baru ? (pastinya memberi luka) entah lebih parah tau tidak”. Yang terpenting adalah kamu bisa mengolah masa lalumu menjadi satu pembelajaran hidup yang berarti, karena aku yang merasakan sakit, balaslah dengan baik.

Masih banyak lagi yang ada dalam kenanganku namun tak sepenuhnya kugoreskan pada selembar kertas putih.

Mengingat kembali, hal ini terlalu indah saat kita bergandeng tangan namun ternodai kesalahan-kesalahan yang datang, namun kita bisa memberikan kebaikan-kebaikan untuk menghapus kesalahan dan tetap percaya teguh pada perasaanmu.

Begitu banyak kenangan indah terhapuskan oleh kesalahan fatal yang sedikit. Karena setitik kesalahan bisa mengubah segalanya sepertihalnya penyakit, awalnya hanya panas, jika kita biarkan hal itu memungkinkan membawa kita pada kematian.. namun tentang semua ini akibat akhirnya adalah sebuah kematian perasaan (hampa), tak merasakan apapun.


Seburuk apapun kamu rasa ini tetap terpaku untukmu, karena aku berharap dan terus berharap perubahan itu ada..

Minggu, 04 Agustus 2013

Warna Hidupku: Pare, Jantung Kenanganku (Eps.2)

Warna Hidupku: Pare, Jantung Kenanganku (Eps.2): Seiring berlalunya tanggal 25 juni 2013, Pare, Kampung Inggris, semakin terasa istimewanya, keakraban kita sebagai teman dibumi hanguskan k...

Pare, Jantung Kenanganku (Eps.2)

Seiring berlalunya tanggal 25 juni 2013, Pare, Kampung Inggris, semakin terasa istimewanya, keakraban kita sebagai teman dibumi hanguskan karena kita semua bukan lagi teman tetapi saudara.  Hari demi hari kita lalui bersama-sama tanpa berpikir kita disini untuk apa, yah harusnya kita belajar berbahasa inggris namun kegiatan itu diiringi dengan lingkungan kekeluargaan yang sangat hangat, bagai matahari yang selalu menyinari bumi dua puluh empat jam.

Saya disana merasakan hidup sebagai traveler, liburan pertama selama saya bertahan hidup dipare adalah menuju “Bromo”, tidak mahal, hanya 150 ribu rupiah (duit orang tua nih). Malam keberangkatan ke bromo pun tiba dimana teman-teman saya sibuk memperhatikan bawaan barang yang banyak, namun saya dan teman saya fandi hanya membawa jaket dan topi, tak lupa dompet juga pasti dong. Semua telah siap ! Let’s Goooo !!

Perjalanan malam terasa mengasyikkan, sejuknya udara malam membuat nyaman raga ini. Jundi, nama orang ini muncul sebagai trending topic pada ruang lingkup teman-teman saya, karena dia satu-satunya teman saya yang melakukan aksi “Throw Up”. Yah begitulah hidup, perbedaan membawa segalanya menjadi indah dan mencetak kenangan (mungkin tak indah bagi Jundi).

Bromo, dingin, terlalu dingin bagi daya tahan tubuh yang lemah. Berjalan menuju spot sunrise bersama rombongan anak-anak Marvelous, eh saya kebelet pipis tuh sama si Aji, terpaksa pipis dibalik mobil jeep (cuuurrrr, merinding kedinginan). Selesei sudah ekskresi yang  kita buang. Perjalanan pun dilanjutkan, melangkahkan kaki dengan nafas yang terengah-engah (kekurangan oksigen), hingga pada akhirnya kita semua berdiri dispot sunrise bromo. Suatu ketika kita berfoto bersama dengan orang china (China dari Jakarta), hal ini menjadi konyol bagiku, entah kekonyolan seperti apa bisa-bisanya foto bareng orang China tapi dari Jakarta.


Masih banyak lagi cerita yang konyol dari pengalamanku di “spot sunrise bromo”.

COOL
Savana, tujuan lanjutan setelah sunrise, hal ini terlihat sangat indah dengan betapa luasnya padang rumput yang terhampar, tempat ini pernah saya temui di televisi (rumah teletubies) namun lagi-lagi saya kebelet pipis bersama teman-teman yang lain, Guruh, Fandi, Agung, hmmm siapa lagi yah ?? (maaf sedikit lupa).. hehe


Pipis berjamaah pun dilakukan dibalik semak-semak. Eh ada orang boker tuh, tapi saya nggak tau jelasnya (cuma insting), lagian jongkok sih. Oh savanaku kau begitu hijau dimataku begitu sejuk dimataku (huff, habis pake obat mata rasa mint kali yah jadi sejuk). Kegiatan yang bisa dilakukan disana hanya foto-foto dan menikmati pemandangan alam, yah ada pasangan sejoli “Take Picture” by fotographer, lokasinya sih tepat tapi bagi saya dandanannya itu loh yang bikin gigit jari, gelap mata sudah pandanganku (intermezzo).

Kawah Bromo, tujuan ketiga yang paling aneh yang pernah saya kunjungi, hanya melakukan setengah perjalanan (mungkin seperempat) menuju kawah bromo dan akhirnya nggak jadi karena waktu yang mepet, tapi hanya dua orang yang berani melawan waktu, Abdul dan Guruh, seperti halnya menggapai cita-cita (melihat kawah Bromo) mereka mempercepat laju pergerakan langkah kaki hingga persendian tak memiliki kesempatan untuk dilumasi (apaan sih). Kita hanya lagi dan lagi-lagi berfoto ria dihamparan pasir tempat saya berpijak dengan latar bukit yang hijau lalu saya dan kawan-kawan berpose (jepreetttt). Lha ? posenya manaa ? (picture result : hanya berdiri dan tersenyum, sebagian jongkok). Ini kisah akhir dari bromo, menunggu, panas, cepatlah kembali Abdul dan Guruh !! kami menunggumuuuu. We wait for both of you !

Tunggu Episode Ke-3






Jumat, 02 Agustus 2013

Melukis Hati

Kurasakan buta hatimu
Gelap dan sempit ruang itu
Entah mau kemana lagi kau pijakkan kaki mungilmu
Hal ini yang kutakutkan
Kehilangan arah, menepi pada pelukan yang salah
"Pelukan Hati"

Ingin rasanya menghembuskan kata petunjuk
Petunjuk didalam hatimu
Bukan dalam kesepianmu
Aku, kau kecewakan dengan seribu tinta khilafmu
"Khilaf Abadi"

Larva

Larva-Earthquake
Larva-Frog

Kamis, 01 Agustus 2013

All About Friendship, Kampung Inggris

Mr. Fauzan Said, 

"Perpisahan yang membuat kita rindu, jauh lebih baik dari kebersamaan yang membuat kita bosan"

Mr. Jaka Said,

"Terkadang skenario tetaplah skenario, terlalu egois memintanya menjadi nyata. karena yang nyata, itu hanya skenario-Nya"

Ms. Tika Said,

"Fisik tidak selamanya kekal. terkadang runtuh dalam suatu titik dimana titik tersebut berbanding lurus dengan waktu. itulah yang namanya jenuh"

Mr. Abdul Said,

"Tak akan kulupakan persaudaraan yang terjadi dikampung inggris dan saya akan menceritakan pengalaman ini di usia tua kelak"



Keheningan Lara

Ini bukan soal rasa cinta, tapi soal rasa posesif
Keegoisan merajalela, dikala pilihanmu tak pernah tepat
Aku hanya merasa dikhianati
"Dikhianati perasaanmu"

Lelah, melelahkan mencari jalan keluar

Namun waktu terus berjalan
Tiada waktu lagi untuk berhenti sejenak
Maka kuambil cahaya itu
"Cahaya pemusnah"

Sebuah Kalimat Untukmu

Hilang derita dihati
Sejukkan mimpi diatas daun bersimbah embun
Sikap yang dingin namun hangat oleh hati
Pertempuran hati bergejolak menghempaskan rasa
"Rasa suka"

Letihkah aku melihatmu ?

Bara api pun tak akan padam didalam hati 
Hanya karena dingin sikap yang kau lukiskan
Mengayuh-ngayuh nafas untuk memberikan setitik kenangan
"Kenangan perpisahan"

25 JULI 2013